"Kumpulan Materi Kuliah [2009080 Deden Wahiddin]"

Rabu, 25 April 2012

E-Learning Dengan Moodle


Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) adalah sebuah nama program Aplikasi Course Management Sistem (CMS) atau yang biasa juga disebut LMS (Learning Management System) atau Virtual Learning Environment (VLE) yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis Internet/Web. Aplikasi ini memungkinkan Siswa dan guru/dosen masuk ke dalam ruang ‘kelas digital’ untuk berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan kuis online, dst) serta mengakses materi-materi pembelajaran.

Moodle merupakan program open source yang paling terkenal diantara program-program e-learning yang ada, misalnya ATutor, eLeaP™ LEARNING MANAGEMENT SYSTEM LMS, dst . Moodle ini bisa Anda download secara gratis dari situs resminya http://www.moodle.org dan bisa dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public Lisence). Aplikasi Moodle ini sendiri dikembangkan pertama kali oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Versi terbaru dari Moodle adalah Moodle 2.0.3+ dengan kapasitas 76.1 MB.
Kenapa kita menggunakan Moodle untuk aplikasi pembelajaran kita ?

Karena dengan program aplikasi ini kita dapat membangun sistem dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah dari mana saja. Begitu juga seorang mahasiswa/siswa dapat mengikuti kuliah dari mana saja selama mereka terhubung dengan koneksi internet.

Bahkan proses kegiatan test ataupun kuis dapat dilakukan dengan jarak jauh. Seorang dosen/guru/pengajar dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sekaligus juga proses ujian atau kuis tersebut dapat dilakukan secara online sehingga tidak membutuhkan kehadiran peserta ujian dalam suatu tempat. Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.

Peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan. Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang ditulis dari aplikasi pengolah kata Microsoft Word, materi presentasi yang berasal dari Microsoft Power Point, Animasi Flash dan bahkan materi dalam format audio dan video dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.

Berikut ini beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh Moodle adalah sebagai berikut:
Assignment : Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat mengakses materi tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.
Chat : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting (percakapan online). Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat melakukan dialog teks secara online.
Forum : Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat membahas topik-topik belajar dalam suatu forum diskusi.
Kuis : Fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian ataupun test secara online.
Survey : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat.

Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model tampilan (themes) website e-learning dengan menggunakan teknik template. Beberapa model themes yang menarik telah disediakan oleh Moodle. Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk merancang dan membuat bentuk tampilan (themes) sendiri.

Beberapa pilihan bahasa juga telah disediakan oleh aplikasi Moodle. Dukungan terhadap bahasa tertentu ini terus berkembang dan dapat di dapatkan dengan cara men-download-nya dari website Moodle. Saat ini penggunaan bahasa Indonesia juga telah didukung oleh Moodle. Sehingga website pembelajaran yang kita buat tersebut tampil dalam bahasa Indonesia.

Rabu, 18 April 2012

Multimedia ( Kelebihan dan Kekurangan E-Learning )


Kelebihan E-Learning :

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi
atau sekolah konvensional.


Kekurangan E-Learning :

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.

8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Kamis, 05 April 2012

Multimedia (Infrastruktur, Sistem dan Aplikasi, Strategi E-Learning)

1.  Infrastruktur E-Learning.
Infrastruktur E-Learning dapat berupa PC, jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia/cd pembelajaran interaktif. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

2.  Sistem dan Aplikasi E-Learning
Sistem ini sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun. Sistem dan aplikasi e_learning merupakan Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. sistem ini mengatur bagaimana manajemen suatu kelas lalu pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.


3.  Strategi Implementasi E-Learning
Banyak tolak ukur untuk strategi implementasi dan tergantung kebutuhan, kultur institusi, ketersediaan dana dan faktor lain.
E-Learning di beberapa perusahaan dan universitas tentang implementasi e-Learning biasanya berupa:
a. E-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin)

b. Pada masa sosialisasi terapkan blended eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)

c. Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna), tidak hanya object semata

Perlu dicatat bersama bahwa kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor, karena beratnya perubahan kultur kerja dan karena tidak adanya kemauan untuk knowledge sharing (content dari elearning itu sendiri).

Multimedia ( Pengembangan E-Learning )

Menurut dari Haughey (1998) tentang pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.

1.  Web Course
Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, di mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui jaringan umum atau internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

2.  Web Centric Course
Web centric course adalah pembelajaran yang menggabungkan memadukan antara belajar jarak jauh dengan menggunakan internet dan tatap muka (konvensional).Jad sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

3.  Web Enhanced Course
Web enhanced course: pembelajaran ini menggunakan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. jadi fungsi internet diini yaitu untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain.Peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.