Batch System mulai digunakan pada komputer generasi ke-2 (1955-1965),dimana pada saat itu komputer masih menggunakan transistor. Pada masa ini komputer menggunakan bahasa Fortran. Jika ingin melakukan kompilasi Fortran, maka pengguna pertama kali akan me- load kompilator Fortran, yang diikuti dengan load program dan data. Hasil yang diperoleh biasanya berbentuk cetakan (printout). Timbul beberapa masalah pada sistem PC tersebut. Seorang pengguna kompilator Fortran akan beruntung jika pengguna sebelumnya juga menggunakan kompilator Fortran. Namun jika pengguna sebelumnya menggunakan cobol, maka pengguna Fortran harus me-load. Masalah ini ditanggulangi dengan menggabungkan para pengguna kompilator sejenis ke dalam satu kelompok batch yang sama. Medium semula yaitu punch card diganti dengan tape.
Selanjutnya terjadi pemisahaan tugas antara programer dan operator. Para operator biasanya secara eksklusif menjadi penghuni “ruang kaca” seberang komputer. Para programer yang merupakan pengguna (users), mengakses komputer secara tidak langsung melalui bantuan para operator. Para pengguna mempersiapkan sebuah job yang terdiri dari program aplikasi, data masukan, serta beberapa perintah pengendali program. Medium yang lazim digunakan ialah kartu berlubang (punch card). Setiap kartu dapat menampung informasi satu baris hinga 80 karakter. Set kartu job lengkap tersebut kemudian diserahkan kepada para operator.
Perkembangan Sistem Operasi dimulai dari sini, dengan memanfaatkan sistem batch, para operator mengumpulkan job-job yang mirip yang kemudian dijalankan secara berkelompok.
Nah pada generasi ini, sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tapi beberapa fungsi dari sistem operasi telah ada, misalnya FMS seperti dijelaskan diatas dan IBSYS, keduanya merupakan bagian yang fungsinya merupakan komponen sistem operasi. IBSYS merupakan sistem yang digunakan IBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar